Atas nama: Kamar Dagang dan Industri Timor-Leste (CCI-TL)
Selamat siang, para peserta yang terhormat. Saya juga menyampaikan rasa hormat saya kepada:
§ Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor-Leste, Bapak October Darius Bead;
§ Para penyelenggara dialog ini, khususnya Bapak Handito beserta tim;
§ Para narasumber/pembicara yang telah meluangkan waktu untuk berbagi pemikiran;
§ Dan seluruh peserta yang terhormat.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan restu-Nya kita dapat berkumpul dalam acara penting ini: Dialog Potensi Bisnis Pangan Indonesia-Timor Leste.
Para peserta yang terhormat,
Dialog hari ini merupakan langkah nyata untuk menegaskan komitmen kita dalam memperkuat kerja sama perdagangan pangan antara kedua negara. Indonesia, sebagai pusat logistik dan lumbung pangan regional, memiliki peluang besar untuk menjadi mitra terpercaya bagi Timor-Leste dalam menyediakan bahan baku, produk olahan, dan solusi logistik yang efisien. Di sisi lain, Timor-Leste, dengan dinamika pasarnya yang terus berkembang, juga menawarkan peluang bagi produk pangan bernilai tambah yang memenuhi kebutuhan konsumen di kawasan kami.
Saya juga ingin meminta maaf atas ketidakhadiran saya dalam dialog ini. Meskipun demikian, semangat kolaborasi kita tetap kuat, dan komitmen untuk terus berkomunikasi setelah acara ini sangat penting untuk memastikan kelancaran kerja sama di masa mendatang.
Tema kita hari ini, "Dialog Ekspor-Impor: Potensi Perdagangan Pangan Indonesia-Timor Leste," menyoroti tiga fokus utama:
§ Memperluas akses ke pasar dan rantai pasok,
§ Meningkatkan kualitas produk melalui standar yang harmonis, dan
§ Membangun kemitraan berkelanjutan antara produsen, distributor, dan UMKM di kedua negara.
Saya mendorong semua pihak untuk menggunakan dialog ini sebagai forum untuk berbagi informasi, memetakan peluang, dan mengidentifikasi hambatan serta solusi konkret. Kita perlu membuka pintu bagi kemitraan yang saling menguntungkan: usaha patungan untuk fasilitas pengolahan pangan, kontrak pasokan jangka panjang, dan program peningkatan kapasitas kualitas produk.
Pertama-tama, mari kita fokus pada beberapa produk prioritas yang berpotensi untuk diekspor dan diimpor: beras, makanan olahan, bumbu instan, serta produk segar dan organik yang memenuhi standar kualitas global. Komitmen kita terhadap kepatuhan regulasi, standar kualitas (seperti HACCP, ISO 22000, dan sertifikasi halal), serta praktik pengemasan dan pelabelan yang jelas bagi konsumen Timor-Leste dan Indonesia juga sama pentingnya.
Saya ingin menekankan empat poin kunci untuk kemajuan bersama:
1) Kejelasan regulasi dan penyederhanaan prosedur perdagangan,
2) Peningkatan infrastruktur logistik dan fasilitas pergudangan terpadu,
3) Pembiayaan perdagangan inklusif bagi UMKM dan produsen lokal,
4) Komunikasi antarbudaya yang transparan dan etis di semua tahap kemitraan.
Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan berharap forum ini akan menghasilkan kerja sama yang konkret: penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), rencana kemitraan jangka panjang, dan langkah-langkah aksi yang disepakati bersama. Mari kita lanjutkan diskusi ini dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan komitmen untuk memajukan petani, UMKM, dan konsumen di kedua negara.
Terima kasih atas perhatiannya. Dialog ini merupakan suatu kebahagiaan, dan hari ini dapat membawa hasil yang bermanfaat bagi Indonesia dan Timor-Leste.
Jorge Manuel de Araújo Serrano
Presiden CCI-TL